Monday, January 13, 2020

Objektivitas dan subjektivitas penelitian sejarah



Ke dua hal tersebut dalam sejarah merupakan suatu hal yang sangat menjadi masalah yang sering di perdebatkan oleh masyarakat. Objektivitas dan subjektivitas berkaitan dengan apa yang ada di dalambdan di luar pikiran manusia. Untuk mengetahui pengertiannya mengenai objektivitas dan subjektivitas dalam sejarah sebagai berikut:

A. Subjektivitas
Subjektivitas adalah kesaksian atau tafsiran yang merupakan gambaran hasil perasaan atau pikiran manusia, jadi intinya adalah memihak di pengaruhi oleh pendapat pribadi atau golongan serta di pengaruhi oleh nilai-nilai yang melingkupinya. Subjektivitas terjadi dalam proses interpretasi sejarah, jadi dalam mengungkapkan fakta fakta membutuhkan interpretasi dan melibatkan subjek dalam subjektivisme, dimana objek tidak lagi di pandang sebagai kreasi dan rekontruksi akal budi.
Jadi dalam suatu peninggalan sejarah, seorang sejarawan selalu menggunakan analisis dan penafsirannya dalam meneliti sumber sejarah. Di sinilah akan muncul subjektivitas dari penulisan sejarah. Sejarawan berusaha untuk menerangkan mengapa, bagaimana peristiwa terjadi, dan mengapa saling berhubungan dengan peristiwa lain serta berupaya untuk menceritakan apa dan siapa yang ikut serta di dalamnya.
Ada 2 faktor yang dapat menjadikan penulisan sejarah bersifat subjektif, antara lain

  1. Pemihakan pribadi: disini persoalan suka atau tidak suka pribadi terhadap individu individu atau golongan dari seseorang dapat mempengaruhi subjektivitas dari penulisan sejarah.
  2. Prasangka kelompok: keanggotaan sejarawan dalam suatu kelompok (ras, golongan, bangsa dan agama) dapat membuat mereka memiliki pandangan yang bersifat subjektif dalam mengamati suatu peristiwa sejarah.

B. Objektivitas
Objektivitas merupakan hal hal yang bisa di ukur yang ada di luar pikiran atau persepsi manusia. Objektivitas ini tidak akan dipengaruhi oleh pendapat pribadi atau golongan didalam mengambil keputusan. Jadi, objektivitas ini merupakan usaha mendekatkan diri pada objek atau dengan kata lain berarti bertanggung jawab pada kebenaran objek. Unsur yang harus ada dalam sejarah objektif sebagai berikut:

  1. Kebanaran mutlak
  2. Sesuai dengan kenyataan, termasuk juga yang tersembunyi
  3. Tidak memihak dan tidak terikat
  4. Kondisi kondisi yang harus lengkap untuk peristiwa
Sumber : buku sejarah peminatan 

SUMBER PENGETAHUAN . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | ADJIE CREATOR